Nilai Sejarah dan Pesona Keindahan Candi Borobudur Yang Sayang Dilewatkan
 |
 |
 |
 |
Menjadi salah satu candi budha terbesar di Indonesia, Candi Borobudur yang menjadi saksi sejarah peradaban masa lampau ini selalu ramai dengan kunjungan wisatawan. Kemegahan lokasinya menjadikan banyak orang berdecak kagum karenanya.
Candi yang dibangun sejak 750 masehi ini menjadi saksi sejarah peradaban budha yang sangat maju di masa lampau. Dahulunya berfungsi sebagai tempat beribadah, dan sekarang sudah berubah fungsi menjadi tempat wisata religi dan wisata sejarah sekaligus. Seperti apa daya tarik Candi Borobudur? Anda bisa simak dalam informasi selengkapnya berikut ini!
Daya Tarik Candi Borobudur
Alamat : Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Maps)
Jam buka : 08.00 – 15.00 WIB
Harga tiket masuk : Rp 50.000,00 orang dewasa, Rp 20.000,00 anak – anak dan USD 25 turis asing
Candi yang mulai dibangun pada 750 Masehi oleh Gunadarma ini merupakan sebuah candi yang memiliki luas bangunan mencapai 2.500 meter persegi atau sekitar 2,5 hektar. Bentuk bangunan candi ini sangat unik.
Struktur bangunan terkesan seperti sebuah punden berundak. Semakin ke atas semakin mengecil dengan lengkap empat buah tangga yang terdapat pada setiap arah mata angin. Candi ini memiliki panjang 121,66 meter, sementara lebarnya 121,38 meter. Ketinggiannya sebesar 35,40 meter.
Berdasarkan filsafat Budha, struktur tingkatan dari candi ini merupakan tiruan alam semesta yang berkaitan dengan roda kehidupan. Struktur candi ini memiliki tiga tingkatan yang terdiri atas :
• Kamadhatu : bagian candi paling bawah yang melambangkan tentang alam terbawah dan sekaligus memiliki filosofi yang menggambarkan seperti apa perilaku manusia yang masih terikat dengan nafsu duniawi.
• Rupadhatu : bagian tengah dari candi Borobudur yang melambangkan alam di bagian tengah, sekaligus memiliki filosofi perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan duniawinya namun masih terikat dengan dunia nyata.
• Arupadhatu : candi teratas yang memberikan gambaran tentang langit, unsur tak berwujud dan sebagai tanda tingkatan manusia yang ikhlas, legowo dan sudah meninggalkan nafsu duniawi.
Mengenai pembangunan Candi Borobudur, sejumlah arkeolog menduga bahwa pembangunannya sempat mengalami perombakan sebanyak empat kali. Pembangunan awalnya dimulai dengan meratakan dataran sekitar candi dan dilanjutkan dengan memadatkan tanah dengan batu untuk membentuk struktur piramida.
Sebelum dirombak kembali, kehadiran Borobudur sempat sirna selama berabad – abad karena terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi oleh pohon dan semak belukar sampai menyerupai bukit.
Dahulu, Borobudur memiliki penduduk di sekitarnya. Namun tak diketahui alasan pasti kemudian mengapa Borobudur ditinggalkan penduduknya. Teori sejarah beranggapan bahwa mulanya, Borobudur ditinggalkan penduduknya karena terjadi erupsi Gunung Merapi dan peralihan keyakinan masyarakat dari Budha ke Islam.
Review sebelumnya :
Setelah cukup lama ditinggalkan, Borobudur kemasyhurannya kembali pada masa Thomas Stamford Raffles ketika ia menjabat sebagai gubernur jenderal di pulau Jawa tepatnya pada tahun 1811. Pada saat itu Thomas Stamford Raffles, mendengar kabar bahwa ada bangunan besar terkubur di dalam hutan dekat desa Bumisegoro.
Seorang insinyur Belanda yang bernama Christian Cornelius diutus gubernur Raffles kemudian untuk memeriksanya. Ternyata memang benar, terdapat bangunan candi megah dan sejak itulah Candi Borobudur mulai diperhatikan kembali.
Dalam sejarahnya, candi ini mengalami renovasi dengan menghabiskan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Hingga kehadirannya ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Itulah sedikit informasi yang berkaitan dengan Candi Borobudur. Bagi Anda yang ingin mengenal sejarah lebih dekat bisa berkunjung ke sini.
