Mengulik Kisah Wisata Edukasi Benteng Vredeburg Yogyakarta dan Keunikannya
Yogyakarta kaya akan wisata edukasi salah satunya adalah Benteng Vredeburg Yogyakarta. Benteng yang berlokasi di Malioboro ini merupakan destinasi wisata yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di kota Yogyakarta. Didukung arsitektur bangunan khas Eropa menjadikan bangunan ini memiliki daya tarik tersendiri baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi dan Akses Menuju Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg yang berlokasi di Jalan Margo Mulyo, Ngupasan, Gondoman Yogyakarta ini memang memiliki lokasi strategis dan dapat dijangkau wisatawan. Akses menuju benteng bersejarah ini juga sangat mudah karena letaknya berada di tengah kota. Pengunjung bahkan bisa menaiki bus langsung karena di depan bangunan ini didukung halte trans Jogja yang siap melayani wisatawan.
Link Gmaps
Harga Tiket Terjangkau
Benteng ini buka setiap hari, selain hari Senin libur. Jadwal operasional benteng ini mulai pukul 07.30 dan ditutup pukul 16.00 WIB. Harga tiket yang ditawarkan untuk masuk wisata edukasi ini sangat ramah di kantong yakni sekitar Rp 2 ribu sampai Rp 10 ribu untuk turis asing. Tertarik berkunjung ke museum Benteng Vredeburg ini?
Fakta Menarik Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg merupakan bangunan yang berubah menjadi museum yang menjadi saksi perjuangan Nasional dalam meraih kemerdekaan. Menariknya, destinasi wisata bersejarah ini memiliki banyak kisah dan fakta menarik, bahkan terdapat cerita mistisnya juga. Berikut informasinya:
1. Awalnya Dibangun oleh Pemerintah Belanda
Benteng yang semula bernama Benteng Rustenburg ini awalnya didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1765. Fungsi benteng adalah melindungi Kraton Yogyakarta dari serangan. Hal ini diperkuat dengan adanya parit dan Menara pengawas sebagai tempat tentara Belanda untuk memantau keamanan di sekitar lokasi.
2. Berubah Jadi Museum
Perubahan fungsi bangunan Benteng Vredeburg memiliki sejarah yang panjang. Bangunan ini awalnya berfungsi sebagai benteng pertahanan. Selanjutnya, bangunan ini beralih fungsi pada tahun 1830 sebagai markas Belanda dan Jepang.
Review sebelumnya:
Kemudian, bangunan ini menjadi markas militer Pemerintah Indonesia pada tahun 1945 sampai 1977. Pada tahun 1992, bangunan ini resmi berganti nama menjadi Museum Vredeburg Yogyakarta yang hingga kini ramai oleh pengunjung.
3. Terdapat 4 Diorama
Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki keunikan dari segi arsitektur bangunan yang khas Eropa. Selain itu, wisatawan juga akan menemukan ikon benteng Vredeburg yang lain seperti monumen Serangan Umum Satu Maret dan dua patung replika Jenderal Sudirman dan Urip Sumoharjo. Selain itu, terdapat ruangan bangunan yang memiliki diorama yang dibagi menjadi 4.
Diorama 1 berkisah tentang perang Diponegoro sampai pasukan Jepang yang masuk ke Yogyakarta. Kemudian, diorama 2 tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan Agresi militer Belanda I. Sementara itu, diorama 3 akan menyajikan kisah bersejarah seperti pembentukan Republik Indonesia Serikat. Terakhir, diorama 4 menampilkan koleksi benda bersejarah hingga gambaran mengenai perjuangan bangsa Indonesia.
4. Menyimpan Kisah Mistis
Selain menyimpan banyak peristiwa bersejarah, benteng ini juga lekat dengan kisah mistis yang legendaris. Hal ini dikarenakan bangunan ini pada awalnya sangat angker. Bahkan, konon bangunan yang sudah berusia ratusan tahun ini dihuni makhluk tak kasat mata.
Salah satu yang terkenal di kalangan masyarakat adalah adanya noni Belanda yang berkaki layaknya kuda. Tidak hanya itu, tahun 1988 juga pernah ditemukan kerangka manusia yang dikubur di sebelah utara benteng. Diduga kerangka tersebut merupakan tawanan dari sel. Temuan kerangka tersebut kemudian dipindahkan ke pemakaman umum.
Itulah informasi menarik seputar Benteng Vredeburg yang menjadi destinasi unggulan di kota pelajar ini. Benteng ini memiliki kisah bersejarah dan fakta menarik di dalamnya. Semoga membantu!