Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah dan Keseruan Liburan di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Berwisata di kota Jogja adalah agenda liburan yang cocok untuk menghemat budget. Pasalnya, ada begitu banyak wisata murah yang bisa disambangi selama momen liburan. Salah satu rekomendasi terbaiknya adalah Alun Alun Kidul Yogyakarta atau lebih akrab disapa Alkid (Alun Alun Kidul).

Lokasinya berada di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, sehingga mudah diakses menggunakan kendaraan apapun. Pada sore dan malam hari, Alkid menjadi tempat favorit bagi masyarakat sekitar untuk bersantai dan menikmati suasana sekitar.

Ada mitos Alun Alun Kidul Yogyakarta yang unik dan berhasil menarik minat para wisatawan. Berikut informasi selengkapnya apabila ingin berkunjung ke Alkid.

Review Alun Alun Kidul Yogyakarta


Alamat: Jl. Alun Alun Kidul, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133.


Jam Buka: Setiap hari selama 24 jam

Harga Tiket Masuk: Gratis 

Sejarah Alun Alun Kidul Yogyakarta


Di dalam arsitektur tradisional Jawa ada sebuah istilah yang disebut Catur Gatra Tunggal. Ini bermakna empat elemen di dalam satu kesatuan. Konsep Catur Gatra Tunggal bisa Anda lihat dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang terdiri dari keraton, alun-alun, masjid dan pasar.

Setiap tempat memiliki peran masing-masing, keraton sebagai pusat kekuasaan, pasar untuk ekonomi, alun-alun untuk kegiatan rakyat dan masjid sebagai ibadah. Kota Yogyakarta sendiri mempunyai dua alun-alun. 

Satu berada di bagian depan keraton yang disebut Alun-Alun Lor (alun-alun utara) dan satu lagi berada di belakang keraton yang disebut Alun-Alun Kidul (alun-alun selatan). Keraton Yogyakarta sendiri terletak di garis imajiner yang terdiri dari Keraton, Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi

Konon, Alun-Alun Kidul ini dibangun supaya bagian belakang keraton terlihat mirip seperti bagian depan sehingga posisi keraton tidak terkesan membelakangi laut selatan. Menurut legenda, Raja Mataram memiliki hubungan magis dengan Ratu Kidul yang menjaga laut selatan.

Semasa kerajaan Mataram, fungsi dari Alun-Alun Kidul adalah menyiapkan suatu kondisi untuk melancarkan hubungan antara dunia luar dan keraton. Selain itu, Alun-Alun Kidul juga menjadi lambang kesatuan kekuasaan sakral diantara parang bangsawan sekitar alun-alun dan raja.

Di dalam kompleks Alun Alun Kidul Yogyakarta ada sebuah bangunan bernama Sasana Hinggil. Dahulunya dijadikan tempat bagi raja melihat acara rampog macan. Yaitu sebuah acara adu harimau dan manusia.

Namun sekarang tempat itu sudah diubah menjadi tempat untuk menggelar pertunjukan seni.

Review sebelumnya:

Keseruan Liburan di Alun-Alun Kidul Yogyakarta


Ketika Anda berkunjung ke Alun-Alun Kidul Yogyakarta, maka wajib hukumnya mencoba permainan Masangin (masuk dua beringin). Aturan permainan ini sangat sederhana, pengunjung harus menutup mata mereka kemudian berjalan lurus menuju dua buah pohon beringin yang berada di tengah alun-alun. Garis start dimulai dari depan Sasono Hinggil dan berjarak kira-kira 20 meter.

Konon, permainan ini hanya bisa diselesaikan oleh orang yang memiliki hati bersih saja. Karena banyak sekali wisatawan yang mencoba dan justru berjalan ke sembarang arah, bukannya lurus kedepan.

Untuk bisa mencoba permainan Masangin, pengunjung harus menyewa penutup mata yang dibanderol Rp. 5.000. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos tersebut, rasanya tetap seru dan hitung-hitung berbagi rezeki kepada penyewa penutup jasa.

Ketika sore hari tiba, warga lokal mulai banyak yang berdatangan ke alun-alun kidul. Penjual balon gelembung mulai meniup dagangannya dan membuat suasana semakin menarik. Pedagang kaki lima sudah bersiap-siap membuka kedai untuk melayani wisatawan yang ingin mengisi perut.

Menikmati suasana kota Jogja di sore hari dari alun-alun kidul jelas memberikan kenangan tersendiri. Setelah waktu beranjak malam hari, Anda bisa melihat gemerlip lampu warna-warni dari sepeda hias dan becak cinta.

Sepeda hias dan becak yang warna-warni menambah keindahan malam hari di Alkid. Supaya lebih seru, Anda bisa ikut menyewanya dan berkeliling.

Bagaimana, kapan kira-kira berkunjung ke Alun-Alun Kidul Yogyakarta? Semoga bermanfaat.